Mengenai Saya

Foto saya
Teruslah bergerak. hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu. Life is not just happy yourself, but share your happiness to those around us because it will increase happiness when shared. Donna toki ni mo inori o wasurenaide Jalmi tiasa suksés, margi gaduh seueur cara.آدَبُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ

Minggu, 04 Februari 2018

Berbahasa dalam bersikap

Bahasa positif, sumber kekuatan positif 

Masa kecil adalah masa pembentukan konsep-konsep diri, citra diri, dan kecenderungan-kecenderungan pada manusia. Diakui atau tidak, perbedaan karakter, kebiasaan, selera, dan terlebih persepsi-persepsi kita tentang kehidupan dipengaruhi oleh masa kecil kita. Ajaibnya, semua itu dibentuk bukan lewat tutorial, melainkan diawali oleh pikiran dan persepsi orang tua atas anak-anaknya. Persepsi kita sebagai orang tua terhadap anak-anak ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap cara kita memperlakukan mereka dan cara kita berbicara atau bersikap terhadap mereka, dan hal itu pun akan menular pada anak-anak tanpa kita sadari. Bayangkan ketika kita sedang merasa kesal pada anak-anak saat mereka membuat gaduh. Wajah kita berubah kusut, suara kita menjadi sedikit tegang, dan mungkin meledak jika tak sempat terkontrol. Lalu apa yang mungkin dipikirkan anak-anak tentang kita dengan sikap tersebut? Yakinlah mereka pun akan merasakan ketidaknyamanan itu secara otomatis. Pada bagian awal buku ini dikatakan, “Pikiran adalah kekuatan paling dahsyat. Begitu pula dalam dunia anak. Segala bentuk pikiran yang terlintas dalam pikiran mereka setiap hari akan mempengaruhi semua aspek kehidupan mereka. Sikap, pilihan, kepribadian dan siapa mereka sebagai individu, adalah produk dari pikiran-pikiran tersebut.” Kekuatan Kata-Kata Ketika kita sekolah, mungkin pernah mendengar istilah diksi (pilihan kata). Ternyata, hal itu sangat penting diperhatikan dalam mengarahkan pikiran kita dan anak-anak. Kata-kata adalah lukisan verbal dari pikiran dan perasaan. Kesan yang ditangkap anak-anak dari kata-kata yang kita ucapkan akan diolah sedemikian rupa oleh otak mereka. Satu hal yang menarik, anak-anak ternyata akan lebih fokus pada kata terakhir yang mereka dengar daripada uraian kata di awal kalimat, betapapun penting dan panjangnya kata-kata pada awal kalimat tersebut. Beberapa waktu lalu kami sekeluarga pergi mengunjungi kerabat di Jakarta. Di dalam bis kami lihat seorang ibu menggendong anaknya yang masih berusia kurang lebih satu tahun. Anak itu nampak manis dalam gendongan ibunya, sampai kemudian sang ibu berkata pada anaknya, “Ade, jangan rewel ya, jangan nangis!” Ajaibnya, tak lama kemudian anak itu malah merengek-rengek dan bahkan menangis keras tanpa alasan yang jelas. Saya dan suami senyum-senyum. Ya, teori tentang efek kata terakhir pada anak ternyata benar-benar terbukti. Kalimat yang diucapkan si ibu adalah kalimat negatif, “Jangan rewel!” namun kesan paling dalam yang didengar anak ternyata terletak pada kata terakhir yaitu ‘rewel”. Lawan dari kalimat negatif adalah kalimat positif. Mempergunakan kalimat positif akan mengarahkan pikiran kita pada apa yang kita inginkan, sedangkan kalimat negatif mengarahkan pikiran pada apa yang tidak kita inginkan. Misalnya kalimat, “Saya tak mau gagal lagi.” Itu adalah kalimat negatif yang lebih mungkin dipersepsi pikiran kita menjadi “gagal lagi”. Namun sesungguhnya kalimat itu bisa berubah postif jika pilihan kata yang kita gunakan adalah, “Kali ini saya akan berhasil”. Mengajarkan Pikiran Positif pada Anak Melatih anak untuk berpikir positif juga diawali dengan melatih mereka untuk mempergunakan kalimat positif dan menghindari kalimat negatif. Bagaimana menjelaskan tentang perbedaan pikiran negatif dan positif pada anak-anak menurut penulis buku ini adalah dengan membuat perumpamaan. Pikiran itu ibarat taman. Pikiran positif itu adalah bunga yang membuat kita senang ketika melihatnya, sedangkan pikiran negatif adalah rumput liar yang membuat bunga terlihat kacau dan kita yang melihatnya merasa terganggu. Supaya bunga tumbuh dengan baik, maka sesering mungkin kita harus menyingkirkan rumput liar yang ada di sekelilingnya. Kekuatan Afirmasi Beragam hal dalam kehidupan anak-anak terkait pertemanan, persepsi diri, kemampuan-kemampuan intelektual, ataupun optimisme pribadi erat hubungannya dengan bagaimana mereka memikirkan itu semua. Ajarilah anak kata positif (kata yang baik dan lembut), kata kasar hanya diperkenalkan sebagai pengetahuan. ketika anak di ajari dengan kata positif, hasil dari penelitian psikolinguistik leksikon, mengungkapkan bahwa anak akan mudah memahami dan berprilaku baik. kata positif menjadikan anak pintar, cerdas, tenang serta mampu bersikaf baik. misal hilangkan kata jangan, tidak, dan tidak boleh kepada anak. 1. jangan ngompol di sini maka anak akan ngompol disana karena otaknya belum menerima kata-kata yang belum jelas dan biasanya anak lebis besar rasa penasarannya/ keingintahuannya atas ujaran negatif orang dewasa tapi jika redaksi katanya di ganti dengan: 2. silahkan pipis di kamar mandi nah, sudah jelaskan kalimat yang ke dua di atas, mengandung kata positif, selain struktur objek dan keterangannya juga sudah diperjelas (Kamar mandi). Emm... hayu untuk para ibu, ajari anak dengan kelembutan, agar karakter lembutnya terus tertanam, tapi jangan ajari anak dengan kekerasan, karena karakter kerasnya lebih kuat menempel, susah untuk di hilangkan., makanya kenapa anak lebih menurut dengan dikerasi karena kebiasaan kekerasan sering dilakukan, tapi dampaknya panjang dan negatif, anak akan sering berkata kasar dan kemampuannya terbatasi. sok jika dibiasakan dengan kata-kata positif maka anak akan terlahir berakhlah bagus, prestasinya terkembangkan dan keingintahuannya tereksplorasi dengan baik. Orang tua sebagai pemberi pengaruh terbesar harus banyak belajar bagaimna menjadi orang tua yang selalu di inginan kehadirannya. Banyak sekali jika kita melihat anak yang begitu enggan berbicara dengan orang tua atau bercengkrama dengan orang tua karena psikologi anak tersebut mengalami keterbelakangan yang dalam artian si anak ketakutan terhdap tuntutan-tuntutan yang di berikan oleh orang tua. Sebenarnya orang tua tidak boleh melakukan penunututan yang berlebihan sehingga membuat si anak menjadi ketakutan dan akhirnya justru menjaga jarak dengan orang tua. Mulai tidak jujur, tidak komunikatif lebih senang menyendiri dan autis. Permasalah psikologi anak sudah ada sejak lama, namun karena orang tua Indonesia kita tahu sendiri angka pendidikan yang mencapai perguruan tinggi sangat minim, sebenarnya bagi orang tua yang putus sekolah dan tidak tahu cara membangun karakter atau psikologi anak seharusnya bisa mencari informasi melalui buku dan internet. Perkembangan jaman semakin modern tidak ada alasan untuk orang tidak mengetahui sesuatu yang belum diketahuinya. Karena jendela ilmu yang saat ini sangat terbuka memungkinkan orang memiliki hal atau kemampuan yang sama dalam melakukan sesuatu. Ternyata yang belajar bukan hanya anak, anda sebagai orang tua pun di tuntut untuk mendidik anak, karena dalam silsilah anda tetap generasi yang pertama memiliki anak dari diri anda sendiri Ya Allah, Ya Allah Tuhan Yang Maha Membentuk Bentuklah anak-anak kami menjadi manusia kuat, agar menjadi pemberani manakala dirinya lemah Berani menghadapi dirinya sendiri manakala dalam keadaan takut Ya Allah, Tuhan Yang Maha Menjadikan Jadikanlah anak-anak kami manusia yang teguh dalam kekalahan Jujur dan rendah hati ketika dalam kemenangan Jadikanlah manusia yang semangatnya tak pernah pupus Tetap teguh ditimpa badai dan mampu melimpahkan cinta kepada mereka yang gagal mampu menyayangi mampu mengasihi dalam jalanMu, Ya Allah, Tuhan yang Maha Memberi Berikanlah anak-anak kami kearifan kelembutan dan kekuatan sejati serta selalu ingat akan kesederhanaan Karuniakanlah keberuntungan ketulusan dan kesuksesan dalam setiap menghadapi ujian dan cobaan Tuk terus menuju kemulyaan menuju ridhaMu,. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung Betapa hebat kasih sayangMu Betapa hebat kekuasaanMu karenanya, karuniakanlah anak-anak kami anak-anak yang menjadi penyejuk hati dan penyenang mata Dalam Maha Kelembutan, dalam Maha KemulyaanMU.. Peliharalah kami, selamatkanlah kami… Amin,, Salah satu tingkat peradaban tertinggi yang dimiliki oleh manusia adalah bahasa. Bahasa menjadi identitas individu dan merupakan sarana penting untuk berkomunikasi antar-manusia. Berbahasa merupakan proses yang kompleks dan berkembang melalui tahap-tahap tertentu dalam usia manusia. Proses manusia dalam berbahasa telah dimulai sejak masih menjadi seorang bayi. Dalam tahap tersebut komunikasi dijalin melalui isyarat-isyarat seperti gerakan tangan, kaki, tangisan dan ekspresi wajah tanpa menggunakan bahasa sehingga masa ini disebut sebagai masa prabahasa pada bayi. Proses yang terjadi dalam masa prabahasa bayi mempengaruhi kemampuan bayi untuk berbahasa pada usia-usia selanjutnya. Optimalisasi dalam masa prabahasa melalui peran orangtua dalam menanggapi komunikasi bayi sehingga bayi senantiasa memiliki stimulus untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya karena ada rangsangan pada otak yang bertanggungjawab dalam kemambuan bahasa. Disamping itu, peran orangtua dengan menggunakan bahasa isyarat terhadap bayi mampu mengoptimalkan perkembangan bicara dan bahasa pada bayi. Akan tetapi dalam kenyataannya orangtua kurang menyadari pentingnya optimalisasi dalam masa prabahasa serta peran lingkungan sekitar bayi termasuk orangtua dan orang-orang yang tinggal disekitar bayi dalam mendukung kemampuan berbahasa bayi pada usia-usia selanjutnya. Orang-orang disekitar bayi enggan melakukan terlalu banyak interaksi dan komunikasi serta tidak mengajarkan bahasa isyarat sehingga bayi tidak mendapatkan stimulus untuk mendukung perkembangan otaknya dan pada akhirnya kemampuan berbahasa pada bayi terhambat dengan sebuah kata anak akan merasakan cinta sang ibu
Sumber Elly (Dosen Psikolinguistik), “Sungguh, kulihat diriku, seandainya aku mengangkat batu niscaya kutemukan di bawahnya emas dan perak……!
سلامة الإنسان في حفظ اللسان Salamatul insan fie hifdzil lisan Keselamatan manusia itu terdapat dalam penjagaan lidahnya (perkataannya) semangat sedekah berkata baik semangat berkata baik


https://m.facebook.com/DeJu.Dzahabiyah https://mobile.twitter.com/Deju_Salju https://www.instagram.com/deju_salju/ https://www.youtube.com/channel/UCIftot0-HIhzTNsCxEim5zA https://mobileedukasi.home.blog/ Sit_Matahati OBJ=Orang
https://mobileedukasikarakter.wordpress.com
http://bit.ly/DejuSalju
https://mobileedukasikarakter.wordpress.com
https://mobileedukasikarakter.wordpress.com
http://bit.ly/deju_salju

BERSAMBUNG KE HALAMAN DUA 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Kalah DENGAN Sedekah Orang Miskin

Suatu siang. Di persimpangan jalan yang tak terlalu besar. Seorang pengendara Pajero Sport keluaran terbaru membuka sedikit kaca jendela mob...